Pengunjung Blog

Cerita Pendek: Binatang Binatang Kesayangan , Part 2 , Binatang Udara

Cerita Pendek: Binatang Binatang Kesayangan , Part 2 , Binatang Udara


Melihat capung terbang bebas menjadikan kita tenang dan bahagia,ini di dasari oleh teori "Menghadap Langit" (Karangan Saya Sendiri) "Menghadaplah ke langit jika perasanmu gelisah,maka seketika kamu akan tenang kembali". Setiap pulang sekolah sewaktu SD acap kali saya sempatkan bermain-main dengan kawanan capung di dekat pohon pagar (teh tehan),juga di dekat pohon-pohon bunga seperti bunga matahari,mekar sore dan bunga-bunga liar lainnya.



Menangkap capung bukan pekerjaan yang mudah,kita harus mengendap-endap menuju capung yang sedang hinggap di tempat yang terjangkau oleh tangan kita. Ada beberapa cara kejam menangkap capung,cara yang pertama dengan membuat jaring tangkap dari jaring laba-laba. Ada pula yang menggunakan getah nangka. Tapi saya sama sekali tidak tega menggunakan kedua cara itu,lebih baik saya tangkap dengan tangan kosong.



Setelah tertangkap,capung bisa kita mainkan dengan cara memberi pakaian dari kertas kecil,maka si capung tidak akan terbang tinggi,tapi cara ini jangan di lakukan karena akan menyiksa capung lebih baik lepaskan kembali capungnya dan kamu akan melihatnya terbang bebas kembali. Menangkap capung akan memberikan beberapa pelajaran,yaitu kesabaran dan keikhlasan, kesabaran dalam menangkap dan keikhlasan dalam melepasnya.

Sebenarnya sebelum bermain dengan capung,saya terlebih dahulu bermain dengan hewan terbang lainnya yang bernama "kumbang breng" , mungkin nama yang aneh,seperti ini penampakannya:

Kalau ada yang tahu nama resminya mohon komentari artikel ini.

Menangkap kumbang ini memiliki dua tekhnik,yaitu tekhnik tendangan dan tekhnik dapur, loh kok gitu? Ya,cara menangkap yang pertama kita cari pohon jengkol yang berdiameter sedang (paha orang dewasa), sedikit ancang-ancang, tendang pohonnya hingga bergetar dan kumbang yang sedang tidur akan berjatuhan, kumbang ini hanya mencari makan di sore dan malam hari,mereka sensitif terhadap cahaya,jadi siang hari adalah waktu tidur bagi mereka.

Cara kedua adalah dengan menunggu waktu sebelum maghrib tiba,kumbang-kumbang ini akan bererbangan mencari makanan,kita pancing menggunakan cabai (cabai apa saja) kita memarkan cabenya agar aromanya keluar,dan kita tinggal menunggu kumbang ini datang menghampiri umpan dan kita tangkap. amemelihara kumbang ini cukup mudah,cari saja ranting pohon jengkol dan taruh di rumah,biarkan dia hinggap di siru sambil kita beri makan cabai ataupun tebu manis.

Ketika kumbang-kumbang terlelap di siang hari,kita bisa memelihara burung-burung jinak. Burung kesayangan saya adalah burung Prit tepatnya Prit Brondol atau Burung gereja,kita sebut saja burung ini burung prit,karena suaranya hanya prittt prittt doang. Memiliki burung ini ada beberapa cara,cara pertama adalah membelinya di pedagang burung, tetapi cara ini tidaklah asyik, karena si burung tidak jinak. Sebaiknya kita cari sarang burung prit di pepohonan,biasanya pohon sarang prit ini tidak terlalu tinggi.



Intai setiap sarang yang ada,tengok sarang burungnya,jika terdapat anak burung yang belum memiliki bulu maka kita ambil saja,karena dengan merawat bayi burung prit sampai dewasa akan membuatnya jinak dan tidak membutuhkan kandang lagi. Bayangkan betapa lucunya ketika kita pulang sekolah lalu burung-burung ini memghampiri sekedar minta makan padahal dia sudah bisa makan sendiri, mungkin karena kebiasaan kita darikecil menyuapinya, dia bisa di ajak bermain, jalan-jalan tanpa rasa takut akan kehilangan dia.





Memberi makan burung prit bayi sangatlah mudah,cukup kita lunakkan beras menggunakan air dan suapkan kepada bayi prit sampai dia dewasa. Kisah paling sedih adalah ketika saya memiliki 8 ekor burung prit, ketika itu satu burung prit sedang bermain-main di lantai dan terinjak oleh om saya yang sedang lewat. Sedih rasanya di tinggal mati oleh si emprit. Kejadian berikutnya terjadi secara alamiah, setelah lama saya pelihara, ketujuh burung prit saya bersama-sama terbang pergi jauh dan tak kembali, mungkin sifat alamiahnya sudah muncul.



Burung prit berlalu jangan khawatir,masih ada burung jinak lainnya. Hantu,,,, Hantu??? Ya burung hantu. Selama saya mencari hewan-hewan jinak,inilah hewan yang paling saya suka, Hewan predator yang aktif malam hari ini akan sangat lucu di siang hari. Proses pemeliharaan sangat mudah, Peliharalah dari dia kecil (bayi) beri dia makan , semua makanan berupa daging,ikan dan serangga bisa kita berikan. Pernah suatu hari ketika ayah saya marah karena melihat saya seakan-akan waktunya habis untuk bermain binatang, Ayah saya membuang burung hantu yang setengah dewasa, di buangnya ke kebun jauh, saya cari kesana kemari tidak ketemu sampai mahrib datang.



Hujan turun dengan lebat malam itu,saya menangis,kenapa kami harus berpisah... Bangun pagi dan bersiap nonton film kartun minggu pagi, tiba-tiba burung hantuku terbang menghampiri,,,, yeeeeee senang sekali rasanya dia kembali, Semenjak kejadian itu saya letakkan burung itu di luar rumah,biarkan dia tumbuh alami. Dan benar saja,dia bisa berburu sendiri,hewan buruan yang sering di dapat adalah tikus dan ikan.



Semakin dewasa burung hantu saya semakin jarang dia hinggap turun menghampiri. Hingga suatu hari ada yang melihat burung hantu saya di tangkap orang. Itu adalah kejadian yang benar-benar menjengkelkan. Tapi inilah takdir, selamat jalan burung hantu,semoga majikanmu yang baru bisa merawatmu. Kesedihanku ini masih bisa terobati oleh hewan-hewan yang ada di darat lainnya. Kisah ini berlanjut ke Part 3 , Yaitu Tentang Hewan Darat Kesayangan.

Klik Disini:  http://diceritai.blogspot.co.id/2015/12/cerita-pendek-binatang-binatang_89.html







1 Response to "Cerita Pendek: Binatang Binatang Kesayangan , Part 2 , Binatang Udara"