Cerita Horor: Misteri Suara Kedung
Heri adalah teman kecil sewaktu SD dulu (1995~2001), dia tinggal di desa sebelah, anaknya lucu dan bukan tipe anak nakal. Kami sering mengerjakan PR dan belajar bersama di sekitar rumahnya,karena disitu ada beberapa teman sekelasku juga. Bermain sepeda adalah kegemaran kami, Pernah suatu hari saya sedikit pamer keberanian meluncur di turunan curam tanpa rem sepeda, turunan jalan itu cukup panjang,sekitar 100meter dengan sudut kemiringan berkisar 45' derajat.Dengan ancang-ancang mengayuh saya mulai melaju,wuzzzz... Jika itu di lakukan sekarang mungkin saya tidak akan berani,karena itu sangat jelas mempertaruhkan nyawa. Yeeee berhasillll... Melaju kencang di turunan tajam tanpa jatuh berhasil saya lalui, tapi hanya saya yang berani melakukannya.
Tiga hari berselang tiba-tiba Heri tidak berangkat sekolah,pak guru memberitahukan kalau Heri sedang sakit. Kata pak guru,Heri jatuh dari sepeda, "wah semoga dia baik-baik saja". Sepulang sekolah saya langsung menuju ke rumah Heri, Heri menceritakan kalau dia kemarin mencoba turunan terjal nan curam itu memakai sepeda seperti yang saya lakukan, alhasil dia menabrak pohon randu dan dahinya terbentur hingga benjol, sehingga dia malu berangkat sekolah, hehehe (jangan bilang tiru-tiru gue ni bocah)
Keesokan harinya Heri berangkat sekolah,semua sudah baik-baik saja, untuk menghiburnya saya mengajak heri memancing di sungai desanya tinggal. Sepertinya heri belum sekalipun memancing, dia tidak tahu terbuat dari apa umpan pancingnya,maka dia bawa nasi,hahaha .
Kami berangkat memancing di sungai, di tengah perjalanan tiba-tiba saya mendengar suara wanita menggema u uuuuuu uuuuuu...
Aku: "Her,kamu dengar ga suara itu?"
Heri: "Ah paling setan,aku ga denger apa-apa,kamu kebanyakan nonton kartun kali...?"
Aku: "Beneran Her,serius"
Heri: "Biarlah paling ada ibu-ibu lagi di sungai"
Aku: "Okelah... Lanjut kita".
Sesampainya di sungai tempat memancing,keanehan pun dimulai, suara itu datang dari tengah-tengah kedung yang tenang, suara sama seperti tadi, seperti wanita setengah menangis. Saya terus menatap ke arah suara, sementara Heri masih konsentrasi menunggu umpannya di sahut ikan.
Beberapa waktu saya menatap dan tiba-tiba dari tengah-tengah kedung seperti ada gelembung air yang sangat besar meledak dan membuat tenangnya air kedung menjadi bergetar hebat. Bukannya lari,si Heri malah menyahut "Hei siapa yang melempar bartu?". Di kiranya ada yang melempar batu,padahal saya lihat sendiri dengan jelas kalau itu adalalah getaran dan gerakan dari dalam kedung.
Saya bergegas dan bilang pada Heri: "Ayo pergi aja, percuma di sini ga dapet-dapet". Akhirnya kita menyusuri sungai bersama-sama, suara itu muncul lagi, tapi saya tidak bilang ke Heri, bilangpun percuma di kiranya itu orang lagi nyanyi, padahal dia ga denger apa-apa.
Keanehan lainnya muncul, ber jam-jam kami memancing tak satupun ikan yang di dapat, padahal saya sering mancing sendiri dan dapat puluhan ikan. Cape dan kesal ga dapet-dapet iklan akhirnya kami memutuskan menyudahi aktifitas kami dan pulang.
Hal yang saya alami ini adalah nyata. Terkadanga ada kalanya anak-anak mendapat pengelihatan atau pendengaran terhadap hal-hal ghaib. Terimakasih telah bersedia meluangkan waktu membaca cerita saya ini. Masih banyak cerita-cerita saya yang lainnya, sekian dan terimakasih.
Makasi Gan Venessa Putri... tak kunjungin balik :)
BalasHapus